Adalah tahun pertama Harizkha kuliah di UGM Yogyakarta. Sebagai mahasiswi rantau yang jauh dari rumah, selalu berusaha mencari tempat seperti di rumah, walau di perantauan. Hingga suatu ketika ikut dalam satu organisasi mahasiswa Karo di UGM, Piso Surit. Pertemuan pertama organisasi tersebut, menjadi pertemuan pertama pula antara Harizkha dan Jhonson yang entah bagaimana caranya menjadi sering berjumpa, semakin akrab, lalu bertumbuh menjadi tidak terpisahkan, seperti memang sudah ditakdirkan begitulah adanya. Pribadi Jhonson yang kalem, ternyata bisa bersama dan bertahan lama dengan Harizkha yang rusuh. Atau mungkin memang selama itu, dunia Jhonson terlalu kaku dan abu-abu hingga akhirnya membutuhkan sosok Harizkha dan membuat dunianya menjadi luwes dan berwarna. Pun Harizkha, kadangkala membutuhkan rem yang konsisten, seperti Jhonson, untuk banyak keputusan-keputusan impulsifnya di masa lalu hingga kini. Sama seperti ketakutan Harizkha untuk berumah tangga dan membangun sebuah keluarga, Jhonson tetap konsisten dan memberi kekuatan untuk menghadapi segala ketakutan yang ada bersama-sama.